KIOSBET One ID merupakan website game online paling lengkap.

Kesaksian Eks Pelatih Napoli pada Edinson Cavani: Panas, Hujan, Angin, Gelap, Tetap Latihan ~ KIOSBET

Kesaksian Eks Pelatih Napoli pada Edinson Cavani: Panas, Hujan, Angin, Gelap, Tetap Latihan

Mantan pelatih Napoli, Walter Mazzarri, memberi kesaksian atas etos kerja yang tinggi Edinson Cavani. Jika pemain lain ingin latihan segara usai, maka Edinson Cavani akan bertahan lebih lama.


Edinson Cavani baru saja resmi menjadi pemain Manchester United. Dia direkrut dengan status free transfer setelah kontraknya dengan PSG yang berakhir pada Juni 2020 tidak diperpanjang.


Cavani datang dengan reputasi yang mentereng, top skor sepanjang masa PSG. Namun, ada banyak keraguan juga yang dirasakan fans United dan para pandit sepak bola Inggris.


  Learn more

Cavani datang ke Old Trafford pada usia yang tidak lagi muda, 33 tahun. Selain itu, pada musim terakhirnya, Cavani cukup sering cedera. Performanya pun dinilai mulai menurun pada musim 2019/2020 lalu.


Kesaksian Walter Mazzarri

Walter Mazzarri melatih Napoli pada 2009 hingga 2013. Dia sempat bekerja sama dengan Edinson Cavani di Napoli. Pelatih asal Italia itu pun menjadi saksi bahwa Cavani bukan pemain biasa-biasa saja.


"Dia tidak bertingkah seperti pemain top walau dia salah satu pemain top," buka Walter Mazzarri kepada The Athletic.


"Dari sisi etos kerja, dia yang nomor satu bersama Marek Hamsik. Dia tidak pernah mengeluh dan melakukan latihan tambahan. Dia ingin berlatih bahkan ketika semua orang sudah selesai," ucap pria 59 tahun.


"Cavani bisa berada di lapangan 10 menit atau satu jam lebih lama dari yang lain," tegas Walter Mazzarri.


Tidak Peduli, Hujan, Angin, dan Gelap

Walter Mazzarri menilai Edinson Cavani adalah seorang profesional sejati. Pemain asal Uruguay itu menjadi orang pertama yang datang di tempat latihan dan pulang paling akhir.


"Di bawah panas matahari, hujan, angin, dan gelap, saya dan Cavani berada di lapangan Castelvolturno untuk mengulangi gerakan yang dia butuhkan untuk mencetak gol," kata Mazzarri.


"Cavani seperti Cristiano Ronaldo, kondisi tubuhnya berada di level atas dan cukup egois di atas lapangan. Dia selalu inginkan setiap penalti, menyelesaikan serangan balik, dan menjadi pembunuh di kotak penalti," tutup Mazzarri.


Share:

Related Posts: