It's coming home batal terwujud, yang ada it's coming to rome! Inggris gagal menjuarai Euro 2020, trofi bergengsi Eropa itu jadi milik Italia.
Senin (12/7/2021), duel antara dua tim berlangsung sengit. Inggris unggul terlebih dahulu lewat gol cepat Luke Shawt di menit ke-2, Italia menyamakan kedudukan melalui Leonardo Bonucci di menit ke-67.
Skor 1-1 lantas terkunci hingga akhir 90 menit dan tetap tidak ada perubahan setelah 120 menit. Laga pun dilanjutkan ke babak adu penalti.
Inggris memasuki adu penalti dengan percaya diri, sayangnya tiga eksekutor mereka gagal, Italia pun jadi juara (2-3). Hasil ini jadi tamparan besar untuk fans Inggris yang sudah yakin dengan gagasan it's coming home.
Bukan it's coming home
Satu hal yang mungkin perlu dievaluasi Inggris adalah tingkah fans dan media yang terlalu bising. Mau tak mau mental para pemain jadi terpengaruh.
Sejak Inggris main sedikit lebih baik di fase gugur, fans dan media beramai-remai menyuarakan slogan it's coming home. Mereka begitu yakin bakal jadi juara.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kepercayaan diri, tapi sikap fans dan media Inggris dapat dikatakan berlebihan. Padahal mereka sudah pernah mengalami hal serupa di Piala Dunia 2018 lalu, tapi kini kembali mengulangi kesalahan yang sama.
Bonucci: It's coming to Rome!
Nah slogan it's coming home itu mulai diplesetkan menjelang final Italia vs Inggris. Ada slogan tandingan dari fans italia: It's coming to Rome!
Italia, di sisi lain, memasuki final sebagai tim favorit. Mereka juga punya riwayat apik di panggung Internasional sebagai salah satu tim tersukses.
Terbukti, di babak adu penalti Italia ternyata lebih unggul dari Inggris dan pantas jadi juara. Mereka menuntaskan tugas dengan baik, dan Bonucci berpesta sambil bersuara: It's coming to Rome!
Kegagalan Inggris kali ini seharusnya jadi tamparan besar bagi fans dan media lokal mereka. Italia telah memberikan pelajaran besar bagi Inggris.