Minggu (8/8) kemarin Messi menyampaikan salam perpisahannya diiringi dengan isak tangis. Dia tidak menyangka akan meninggalkan Barca dengan cara yang mengenaskan.
Messi sebenarnya ingin bertahan, bahkan rela memotong gajinya hingga 50%. Namun, pemotongan itu tetap tidak bisa memenuhi salary cap yang ditentukan La Liga.
Kepergian Messi dianggap sebagai bencana besar sejak awal. Namun, kini perlahan-lahan Barca tampak siap menatap era baru tanpa La Pulga.
Berkah kepergian Messi: Target realistis
Mengutip Marca, kepergian Messi adalah titik penting dalam perjalanan Barca sebagai klub. Ini adalah waktunya Barca menatap era baru setelah belasan tahun bergantung pada kaki Messi.
Musim lalu, Ronald Koeman sudah menyadari kekurangan Barca. Dia memutuskan memercayai para pemain muda seperti Pedri, Araujo, Mingueza, dan tentu Ansu Fati sebelum dihantam cedera.
Musim depan, kesempatan untuk pemain muda jelas akan lebih besar setelah kepergian Messi. Salah satu beban dengan memiliki pemain sehebat Messi adalah target tim yang harus tetap kompetitif, misalnya harus jadi juara Liga Champions.
Kini dengan kepergian Messi, Barca akan menghadapi target yang lebih realistis untuk skuad mereka yang harus dibangun kembali.
Pramusim tampak oke
Lebih lanjut, pramusim Barca di bawah Koeman sejauh ini tampak memuaskan. Pemain-pemain baru sepertinya siap memulai era baru Barca.
Memphis Depay terbukti bisa mencetak gol-gol penting dalam posisinya sebagai striker. Kombinasi Depay dan Frenkie de Jong tampak apik, setidaknya inilah salah satu hal positif yang harus dipertahankan Koeman.
Memang ada kendala cedera Sergio Aguero, tapi Barca masih punya cukup banyak striker. Ada Antoine Griezmann yang seharusnya bisa bermain di posisi terbaiknya setelah kepergian Messi.
Barca menatap era baru tanpa sang superstar, tapi skuad Koeman sejauh ini tampak cukup memuaskan.
Sumber: Marca