Prestasi Arsenal selama beberapa tahun terakhir mengalami kemerosotan yang signifikan. Pada musim lalu, mereka gagal mendapatkan tempat di pentas Eropa - bahkan di Conference League, ajang kasta ketiga buatan UEFA.
The Gunners melakukan perombakan di musim panas ini. Mereka telah melepas beberapa pemain yang jadi benalu - seperti David Luiz - dan merogoh kocek sebesar 147 euro guna membeli lima pemain baru.
Namun sampai saat ini, mereka belum menunjukan tanda-tanda perubahan. Arsenal telah meraih kekalahan dalam dua pekan perdana Premier League, salah satunya diterima ketika bertandang ke markas klub promosi, Brentford.
Campbell Mau Turun Tangan
Arsenal sudah merosot jauh dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Mereka sudah tidak terlihat seperti tim kuat lagi selayaknya era 'The Invincibles' pada masa kepemimpinan pelatih legendaris, Arsene Wenger.
Salah satu pemain di era 'The Invincibles', Sol Campbell, sampai gatal melihat Arsenal yang sekarang. Ia mengaku bersedia untuk turun tangan dan memperbaiki apa yang salah dari dalam internal klub.
"Saya beritahu anda, saya bersedia membantu mereka. Cukup berikan saya pekerjaannya dan saya akan membantu mereka!" ucap Campbell ketika berbincang kepada talkSPORT.
"Saya akan beritahu anda cara untuk keluar dari tekanan dua pemain melawan Brentford! Maksudnya, apa yang terjadi sih di sana? Kembali ke permainan itu, ini adalah tekanan memakai dua pemain, cukup mudah untuk dilakukan!" lanjutnya.
Kesalahan Dasar
Campbell menyadari kalau Arsenal dipenuhi oleh banyak pemain muda yang minim pengalaman. Namun menurut pandangannya, kesalahan yang dilakukan oleh mereka merupakan hal-hal dasar.
"Kami selalu mencari potensi, bagus kalau memiliki pemain yang potensial, tapi kadang anda menginginkan hal-hal instan yang menjamin kesuksesan. Ini adalah tim yang sangat muda, harus diingat itu, pengalaman kurang - tapi ini soal hal-hal dasar!" kata Campbell lagi.
"beberapa pemain harus belajar soal hal dasar. Anda boleh kalah, tapi cara kami kebobolan beberapa gol terlalu mudah. Waktu reaksi beberapa bek yang tidak saling membantu satu sama lain, tidak menganalisis ancaman."
"Gol pertama [lawan Chelsea], melewati kotak enam yard - kembalilah dan bertahan. Jangan cuma menunggu! Itu hal sederhana, A-B-C dalam bertahan. Biarkan Chelsea mencetak gol yang sangat bagus, bukan gol sederhana seperti ini. Itu terlalu mudah," pungkasnya.
(talkSPORT)